Tokoh : 1. Yuna          
             2. Sica            
             3. Riri            
             4. Dani           
             5. Romario    

Narator : Yuna dan Sica merupakan sahabat baik. Mereka telah bersahabat sejak kecil, dan mereka juga berasal dari keluarga yang serba berkecukupan. Tetapi suatu hari keluarga Yuna jatuh miskin karena perusahaan ayah nya mengalami bangkrut, Sica pun tidak ingin lagi bersahabat dengan Yuna. Suatu siang saat Yuna,Sica,Dani,Riri,dan Romario sedang berada di kelasuntuk bersih-bersih sebelu pulang sekolah,Yuna meminta bantuan Sica untuk membantunya bersih-bersih,karena menurutnya Sica lah yang bisa membantunya dan Sica adalah sahabatnya, tetapi saat Yuna meminta bantuan Sica yang terjadi malah Sica menghinanya.

Yuna    : Sica,,bisakah kau membantuku ??
Sica      : Apa ?? membantumu ?? memangnya kau siapa menyuruhku untuk membantumu ?
Yuna    : Ada apa denganmu Sica ?? aku tidak menyuruh mu..aku hanya meminta
              bantuanmu..bukankah kita sahabat ?? apa kau sudah lupa ??
Sica      : Sahabat ?? maaf ya aku tidak punya sahabat yang miskin sepertimu..aku hanya
              bersahabat dengan orang-orang kaya saja..
Dani     : Hei..kenapa kalian berdua ?? apa kalian berdua sedang ada masalah ??
Yuna    : Tidak ada apa-apa kok Dan..kita berdua baik-baik saja..ya kan Sica ??
Sica      : Apanya yang baik-baik saja ?? gini  ya Dan, tadi si miskin ini meminta bantuan
              ke aku. Tapi aku nggak mau bantuin dia. Terus dia pake ngaku-ngaku sahabat aku
              lagi..ih males banget aku punya sahabat kayak dia..
( Yuna pun pergi karna mendengar perkataan Sica tentang dirinya tersebut.)
Dani     : Jangan bicara seperti itu Sica..bukannya kau dan Yuna memang bersahabat dari
              kecil ?? masa cuma karna sekarang Yuna dan keluarganya jaatuh miskin, kau tidak
              mau bersahabat dengannya lagi ?? inilah saatnya kau tunjukkan pada ke dia,
              kalau kau memang sahabatnya..bukannya malah meninggalkannya.
Rama   : Betul itu kata Dani..seharusnya kau sekarang memberi dukungan padanya..
              Bukan menghinanya seperti itu..kasian kan dia..
Riri      : Betul banget..sahabat seperti apa kau ini ??
Sica      : kalian pikir siapa kalian ?? berani-beraninya menasehatiku ?? sok baik !!
              Terserah aku mau berbuat apa..urus aja diri kalian masing-masing..
Rama   : Kami bukannya mau menasehati atau sok baik. Tapi kami tidak mau persahabatan
              mu dan Yuna berakhir seperti ini..
Sica      : Halah..itu bukan urusanku dan juga kalian.(Sica pun langsung pulang)
Riri      : Apa sih yang sedang merasuki anak itu ?? bisa-bisanya dia berbuat seperti itu
              kepada Yuna..bukankah selama ini dia yang selalu membela Yuna ketika ada
              masalah ??
Dani     : Ya itu hanya dia yang tahu. Tapi satu hal yang akhirnya kita ketahui,,kalau
              Sica itu hanya mau berteman dengan orang kaya saja..
Rama   : Pantas saja..
Riri      : Pantas apanya ??
Rama   : Sudahlah..jangan dibahas lagi,mending kita pulang aja..
Dani     : Betul tu..

Narator : Keesokan harinya, mereka kembali masuk sekolah seperti biasanya, tetapi tidak dengan Yuna. Hal ini pun terjadi selama 2 minggu berturut-turut. Pada akhirnya ketika mereka berempat sedang dalam perjalanan ke sekolah, dengan tidak sengaja mereka bertemu dengan Yuna di pinggir jalan yang sedang mencari barang bekas..

Dani     : Hai..bukannya itu Yuna ??
Rama   : Iya benar itu Yuna..sedang apa dia ?? bukannya masuk sekolah malah keluyuran
              seperti itu..
Dani     : Iya benar..(Dani pun langsung menarik Sica yang jalan di belakangnya dan
              Sedang asyik dengan iphone-nya) liat itu ?? apa yang sahabatmu lakukan
Sica      : Haha..pasti sedang mengais-ngais sampah..namanya juga orang miskin..
Riri      : Apaan sih..ayo kita samperin saja dia..
Dani     : Yuna, apa yang sedang kau lakukan ?? kenapa kau tidak masuk 2 minggu ini ??
Yuna    : (dengan kaget) Aku ?? ya seperti yang kalian lihat..
Sica      : Aku bilang juga apa..pasti dia sedang mengais-ngais sampah..seperti tidak tahu saja
              Kalian kerjaan orang miskin..
Dani     : Apa-apaan sih..kenapa kau tidak masuk sekolah lagi Yuna..??
Yuna    : begini, orang tua ku tidak punya uang untuk membiayai aku dan adikku untuk
              sekolah. Sedangkan adikku masih mau sekolah, jadi aku mengalah saja untuk
              adikku. Biar adikku yang sekolah dan aku membantu orang tuaku untuk
              menyambung hidup..
Riri      : Mulia betul hatimu sobat..
Sica      : haha..mulia apanya ?? dia cuma mau cari muka tahu ?? kalian ini gampang sekali
              Dibodohi sama dia..
Yuna    : tega sekali kau berkata begitu padaku.. aku memang sekarang sudah miskin,
              Tapi aku masih punya perasaan. Kalau kamu tidak mau bersahabat lagi denganku
              Ya sudahitu tidak jadi masalah bagiku, tapi jangan kau hina aku dengan kata-katamu
              Itu. Satu lagi, aku tidak pernah menyesal pernah berkenalan denganmu. Tapi
              Itu merupakan pelajaran bagiku. Terima kasih Sica (Yuna pun berlari secepat
              mungkin meninggalkan mereka berempat dengan perasaan yang bercampur
              aduk)
Dani     : Sudah puas kau menyakiti dia ?? ingat Sica, suatu hari nanti kau juga akan
              Merasakan apa yang Yuna rasakan sekarang.
Riri&Rama : Betul itu (kompak)
Sica      : Haha..itu tidak mungkin. Keluargaku tidak mungkin jatuh miskin seperti dia.
              toh keluargaku memiliki banyak usaha yang menghasilkan banyak uang.
              dan tidak akan habis untuk 5 generasi. Haha (sambil tertawa Sica pun berjalan
              meninggalkan mereka bertiga)
Riri      : Sombong banget tu anak...!! semoga hidupnya baik-baik saja..
Dani     : ya semoga saja..memang terkadang kita harus menyadari bahwa ada orang
              Tertentu yang bisa tinggal di hati kita, namun tidak dalam kehidupan kita..
Rama   : ya betul itu.. dan semoga suatu hari nanti kita bisa bertemu lagi dengan Yuna.
(Mereka bertiga akhirnya melanjutkan perjalanan ke sekolah )

Narator : Hari itu merupakan hari terakhir mereka bertemu Yuna. Dan seketika semuanya telah terjadi, Sica pun merasakan apa yang dulu Yuna rasakan.Keluarganya jatuh bangkrut karena ditipu oleh orang lain.Tapi sayangnya Sica tidak terima dengan hidupnya yang miskin, dan dia beranggapan bahwa yang terjadi padanya adalah sala Yuna.



             



1 komentar:

babyliss pro nano titanium curling iron | Titsanium-Argonis-Largent
‎Babylon-Argonis-Largent titanium plate · ‎Babylon-Argonis-Largent price of titanium · ford fusion titanium 2019 ‎Babylon-Argonis-Largent titanium chain · ‎Babylon-Argonis-Largent where can i buy titanium trim

Posting Komentar